
DI BALIK SAWAH YANG RIMBUN, ADA PETANI YANG TEKUN Bicara tentang kedudukan suami dgn istri, Surat Al-Baqarah ayat 223 mengambil analogi yg sangat tepat sekali. Yaitu seorang suami dimisalkan sebagai petani, dan seorang istri dimisalkan sebagai tanah persawahan. نِسَاؤُكُمْ حَرْثٌ لَكُمْ فَأْتُوا حَرْثَكُمْ أَنَّىٰ شِئْتُمْ "Isteri-isterimu adalah (seperti) tanah tempat kamu bercocok tanam, maka datangilah tanah tempat bercocok-tanammu itu bagaimana saja kamu kehendaki." T afsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H Makna kata: { نِسَآؤُكُمۡ حَرۡثٞ لَّكُمۡ } Nisaa’ukum hartsun lakum : yaitu tempat untuk melahirkan anak-annak, wanita disamakan dengan ladang, karena tanah apabila ditanami akan menumbuhkan tanaman, dan wanita ketika disetubuhi suaminya akan melahirkan anak ddengan izin Allah Ta’ala. { فَأۡتُواْ حَرۡثَكُمۡ أَنَّىٰ شِئۡتُمۡۖ } Fa’tuu hatsakum annaa syi’tum : yaitu dengan menggauli mereka dari depan ...